kalimat berjalan

Heartfelt, patient, and keep spirit!

Rabu, 01 Mei 2013

Bakat Peserta Didik


1.        PENGERTIAN BAKAT
Tidak dipungkiri bahwa ada perbedaan antara individu satu dengan yang lain dalam tingkat kemampuan atau prestasi mereka dalam bidang musik, seni, mekanik, pidato, kepemimpinan dan olahraga serta bidang-bidang yang lain. Sejauh mana perbedaan-perbedaan itu dibawa sejak lahir atau hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembawaan dan bakat adalah dua istilah yang mempunyai maksud sama. Tetapi pengalaman sehari-hari, dapat ditemukan perbedaan diantara keduanya dari segi makna. Titik berat perbedaanya terletak pada luas pengertiannya. Sebagai contoh, si A berpembawaan penyanyi, dapat juga dikatakan si A berbakat penyanyi. Akan tetapi, si A berpembawaan rambut ikal, janggal jika dikatakan si A berbakat rambut ikal. Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa bakat lebih dekat maknanya dengan aptitude (kecakapan pembawaan) yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) tertentu. Sedangkan kata pembawaan mempunyai arti yang lebih luas, yaitu semua sifat, ciri dan kesanggupan yang dibawa sejak lahir.
Dari uraian tersebut, bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan “bakat”memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang. Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim dari “kemampuan” dan biasanya diartikan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan sepenuhnya di masa mendatang apabila latihan dilakukan secara optimal. Namun, dalam prakteknya kapasitas seseorang jarang tercapai.
Jadi bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talent. (Conny Semiawan, dkk.1987) 

2.        DIMENSI BAKAT
Guilford mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu:  1) dimensi perseptual
                        2) dimensi psikomotor
                        3) dimensi intelektual 
       a.  Dimensi perseptual
Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi yang meliputi faktor-faktor antara lain:
1)        Kepekaan indera
2)        Perhatian
3)        Orientasi waktu
4)        Luasnya daerah persepsi
5)        Kecepatan persepsi
b.      Dimensi psikomotor
Dimensi psikomotor mencakup enam faktor, yaitu:
1)      Kekuatan
2)      Impuls
3)      Kecepatan gerak
4)      Ketelitian, yang terdiri atas dua macam, yaitu:
(a)      Faktor kecepatan statis, yang menitikberatkan pada posisi.
(b)     Faktor ketetapan dinamis, yang menitikberatkan pada gerakan.
5)      Koordinasi
6)      Keluwesan (flexibility

c.       Dimensi intelektual
Dimensi inilah yang umumnya menjadi sorotan luas, karena dimensi inilah yang mempunyai implikasi terhadap dunia begitu luas. Dimensi ini meliputi lima faktor, yaitu:
1)   Faktor ingatan yang mencakup ingatan mengenai: (a) substansi; (b) relasi; (c) sistem.
2)   Faktor ingatan mengenai pengenalan terhadap: (a) keseluruhan informasi; (b) golongan (kelas).
3)   Faktor evaluatif, yang meliputi evaluasi mengenai: (a) identitas; (b) relasi-relasi; (c) sistem; dan (d) kepekaan terhadap problem yang dihadapi.
4)    Faktor berpikir konvergen, yang meliputi faktor untuk menghasilkan: (a) nama-nama; (b) hubungan-hubungan; (c) sistem-sistem; (d) transformasi; dan (e) implikasi-implikasi yang unik.
5)   Faktor berpikir divergen, yang meliputi faktor: (a) menghasilkan unit-unit; (b) pengalihan kelas secara spontan; (c) kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan; (d) menghasilkan sistem; (e) transformasi divergen; dan (f) menyusun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka.

3.             JENIS-JENIS BAKAT
Penelitian seorang psikolog dari Harvard-Amerika bernama Howard Gardner (1983) mengklasifikasikan bakat dalam beberapa kategori, antara lain :
1) Linguistic Intelegence, orang ini sangat hebat dibidang linguistic. Ia sangat pandai dalam mengolah bahasa. Contohnya, penyair legendaries Shakespeare dan penulis buku Harry Potter, J.K.Rowling
2) Logical-mahematical Intelegence, penalaran dan matematika orang ini sangat menonjol dalam hitung menghitung dan tidak bisa dibantah, memiliki IQ yang tinggi. Contohnya, Albert Enstein dan Bill Gates
3) Spatial Intelegence, orang-orang yang jenius dalam bidang ini pandai mengolah informasi visual dan daya khayalnya sangat tinggi. Kebanyakan mereka seirang artis atau seniman, seperti Leonardo Da Vinci.
4) Musical Intelegence, orang ini hebat dalam bidang music baik dalam menciptakan music maupun memainkan alat music. Contohnya Mozart.
5) Bodily-kinesthetic Intelegence, orang ini sangat hebat di bidang olah tubuh, seperti menari, olahraga dan seni drama. Contohnya Pele.
6) Interpersonal Intelgence, orang ini sangat pandai dalam bersosialisasi dan memahami orang lain. Contohnya, princess of hearts, Lady Diana
7) Interpersonal Intelegence, kecerdasan orang tipe ini berhubungan dengan bakatnya memahami dan mengatur diri sendiri. Contohnya, Mahatma Gandhi.

4.             KAITAN ANTARA BAKAT DENGAN PRESTASI
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat tersebut menjadi prestasi. Misalnya, seseorang mempunyai bakat menyanyi, jika ia tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut juga tidak akan nampak. Sebaliknya, jika ia diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan menunjukkan minat yang besar terhadap bakat yang ia miliki, bukan hal yang tidak mungkin jika ia dapat menjadi penyanyi terkenal. Jadi, bakat dapat berbuah prestasi jika ditunjang oleh latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi baik intern maupun ekstern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar